Resensi
buku
“Rahasia
Kecerdasan Menurut Agama Islam”
Oleh
:
Nama : Dita Yuliantika
NIM : 130210302048
Program
Studi: Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Jember
Judul
Buku : Rahasia Kecerdasan
Ali bin Abi Thalib Si Super jenius
Judul
Resensi : Rahasia Kecerdasan
Menurut Agama Islam
Penulis : Masykur Arif Rahman
Penerbit
: DIVA Press ( Anggota IKAPI )
Tahun
Terbit : 2013
Jumlah
Halaman: 204
Rahasia
Kecerdasan Menurut Agama Islam
Dalam buku ini di sebutkan bahwa Kecerdasan yang di miliki oleh
masing-masing orang berbeda-beda. Islam mengakui akan hal itu , karena
masing-masing orang telah di ciptakan oleh allah dan membawa kemampuan yang di
miliki. Tapi, orang akan lebih cerdas dengan belajar. Contoh saja sayyidina Ali
yang memiliki banyak keistimewaan berupa
kecerdasan yang luar biasa. Dia menguasai hampir seluruh semua bidang keilmuan, mulai dari ilmu
bahasa,sastra,hukum,hermenutika,retorika/pidato, tarekat,akidah,etika bahan
taktik perang. Tidak heran dia banyak di
jadikan sebagai rujukan.
Di
dalam buku ini disebutkan juga tentang bagaiman cara menjagag dan meningkatkan
kecerdasan dalam islam. Islam dalam hal ini mengulas bagaimana cara-cara kita
memperoleh, menjaga dan meningkatkan kecerdasan, berikut rahasia kecerdasan ala
islam :
A. Belajar
pada Al-Qur’an dan Hadist
Menurut buku ini H.M.H. Al Hamid Al Husaini (1981) mengatakan bahwa kita wajib
mengetahui bahwa Al-Qur’an itu adalah nasihat yang tak pernah palsu, pembimbing
yang tak pernah sesat, dan pembicara yang tak kena dusta. Tiap orang yang duduk
membaca, ia pasti memperoleh tambahan hidayah atau pengurangan ketidaktahuan,
ketahuilah bahwa tidak ada yang lebih
unggul dan tinggi seseoran daripada Al Qurán.
Betapa pentingnya belajar Al-Qurán,
karena dapat menmbah ilmu pengetahuan, mengapa demikian karena di dalamnya terkandung
berbagai ilmu, seperti ilmu sejarah, hikmah (filsafat), hukum, sastra, ekonomi,
politik, sosial, fisika dll. Terbukti beberapa oran muslim menjadi ilmuwan
dunia dengan belajar pada Al- Qur’an. Ingat metode yang di gunakan adaah dengan menghayati dan
merenungkannya. Agar dapat memahami makna kandungan yang tersimpan pada
setiap ayat suci Al- Qurán.
B. Belajar
dari orang terdahulu
Belajar dari orang terdahulu ini sama
halnya dengan belajar sejarah. Baik yang
terekam dalam cerita oral di masyarakat maupun yang sudah tertulis menjadi
cerita rakyat. Tak dapat di pungkiri dalam ilmu pengetahuan untuk menambah
wawasan dan belajar untuk menjadi cerdas. Orang yang melupakan sejarah ilmu
tidak akan mengalami kemajuan. Dengan sejarah orang akan memiliki kekuatan
nalar dan otak akan menyimpan data sejarah. Sehingga, dengan demikian manusia
akan mengembangkan hidupnya melebihi para pendahulunya.
C. Belajar
pada alam
Kecerdasan
seseorang tidak akan mengalami peningkatan jika dalam melihat fenomena alam.
Dirinya tidak bergerak untuk memikirkannya, merenung dan tidak berusaha untuk
memahami hakikatnya. Seseorang yang hanya berhenti pada ketakjubannya dan tidak
mempertanyakannya, ia tidak akan menemukan pengetahuan yang hakiki dari
fenomena alam itu. Kita telah melatih otak kita untuk berfikir. Saat inilah
otak sedang di asah, dengan begitu kecerdasan otak akan meningkat. Hal ini
merupakan sebuah latihan untuk mencerdaskan otak.
D. Belajar
dengan sungguh-sungguh
Keberhasilan
atau kegagalan dalam meraih kecerdasan
di tengah proses tergantung sejauh mana kesungguhannya dalam menjalani proses
belajar. Hal ini berkaitan pula dengan tekad kuat dan tidak mudah menyerah.
Islam juga mengatakan bahwa kecerdasan tidak akan muncul sebeum ada ketaatan
atau kesungguhan dalam belajar.
E. Berguru
pada ahlinya
Untuk menjadi orang yang cerdas adalah dengan belajar kepada sang ahali.
Jadi, dengan begitu kecerdasan anak akan cepat terbentuk sesuai pula dengan keinginannya.
Seperti halnya belajar music kepada ahli music bukan kepada guru lain. Dengan
ini akan terbentuk kecerdasan dalam bermain musik.
F. Belajar
sambil berdoá
Tidak
dapat dipungkiri bahwa berdoá atau tidak seseorang tetap akan memiliki
kecerdasan, bahkan orang-orang ateis banyak yang memiliki kecerdasan di atas
rata-rata. Hal ini terjadi tentu karena otak sebagai pusat kecerdasan dapat di
stimulasi untuk cerdas dengan berbagai macam cara, tidak hanya di stimulasi melalui doá. Akan tetapi, inti dari
doá bukan hanya menstimulasi otak agar cerdas. Melainkan juga untuk menerangi
kecerdasan otak agar di singkapkan kejernihan dan kebeningan pikiran, akal dan
hati sehingga dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang benar dan
menyelamtkan.
G. Mengikat
ilmu dengan menulisnya
M.
Musrofi dalam buku melejitkan potensi otak berkata bahwa anda harus mencatat
ide-ide anda. Hal ini diperlukan karena secara umum, memori jangka pendek dapat
menyimpan informasi dengan baik selama beberapa detik. Setelah sekitar 12 detik ingatan melemah dan setelah 20 detik
info akan olang keseluruhan terkecuali jika terus mengulangi atau mencatatkan.
Karena itu, menulis adalah langkah untuk
menyimpan info atau hasil kecerdasan kita ke memori lebih panjang.
H . Merangkai kata-kata Indah
Kata indah pada
intinya merangsang pikiran dan emosi
untuk mengimajinasikan sesuatu yang indah dan dapat menstimulasi otak untuk
cerdas dikarenakan memiliki kekuatan mendorong daya pikir dan emosi.
I. Mempelajari
yang penting dan Konsentrasi
Dalam
belajara kita harus pandai membagi waktu agar konsentrasi belajar tidak
terganggu dan utamanya perlu memilih hal-hal yang penting. Agar kecerdasan dan
kemampuan mengingat tetap mantap.
Ada
10 jenis kecerdasan , 1. Kecerdasan verbal, 2. Kecerdasan musical seperti
pandai bermain music, 3. Kecerdasan Kiestetik, 4. Kecerdasan Spasial. Seperti
Arsitek, fotografer, pilot dan perancang busana. 5. Kecerdasan logis-matmis,
terlihat pada orang yang pandai matematika, meanalar, berfikir sistematis, 6.
Kecerdasan interpersonal, seperti cerdas dalam bidang politik ,diplomat, pandai
membangun relasi, pebisnis, 7. Kecerdasan intrapersonal. Cerdas dalam beberapa
hal tertentu. Seperti mistikus,filosofis dll, selanjutnya kecerdasan ke 8,9 dan
10 adalah kecerdasan natural, eksistensi dan spiritual yang terwakili pada
kecerdasan nomer 7.
J. Memadukan
IQ,EQ dan SQ
Dengan
3 kecerdasan tersebut akan mengantarkan kita untuk lebih sukses dan berbahagia.
Karena dengan begitu kecerdasan otak pun akan lebih meningkat.
Selanjutnya dalam buku ini juga di sebutkan , menurut islam kecerdasan dapat terbentuk dari beberapa faktor penunjang di antaranya :
a.
Zuhud
: meninggalkan sesuatu untuk memiliki yang lebih penting.
b.
Sabar
merupakan kunci keberhasilan, karena waktu belajar sangat panjang
c.
Silaturahmi
dapat membantu menyegarkan otak karena melakukan kunjungan akan dapat melakukan
pertukaran pikiran.
d.
Ritual
agama jangan dilupakan dengan ibadah, berupa do’a, shalat,wudhu dll, dengan
begitu kecerdasan akan terbentuk bersamaan dan otak akan merasa bersih
pikirannya dari hal-hal yang buruk jika
keyakinan atau tuntunannya tetap dipegang.
Saran : buku ini selain menarik di baca juga mampu
membuat pembaca mengamalkan apa yang telah di kupas dalam buku. Selain itu,
cocok juga untuk para guru , mahasiswa dan orang tua maupun dosen. Namun, buku
ini memiliki kekurangan yaitu tidak mencantumkan identitas pengarang secara
jelas dan terjadi pengulangan isi