Selasa, 14 Januari 2014

perkembangan peserta didik 2


Resensi buku 
“Rahasia Kecerdasan Menurut Agama Islam”
Oleh :
Nama : Dita Yuliantika
NIM : 130210302048
Program Studi: Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember

Judul Buku : Rahasia Kecerdasan Ali bin Abi Thalib Si Super jenius
Judul Resensi : Rahasia Kecerdasan Menurut Agama Islam
Penulis : Masykur Arif Rahman
Penerbit : DIVA Press ( Anggota IKAPI )
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman: 204

Rahasia Kecerdasan Menurut Agama Islam

 Dalam buku ini di sebutkan  bahwa Kecerdasan yang di miliki oleh masing-masing orang berbeda-beda. Islam mengakui akan hal itu , karena masing-masing orang telah di ciptakan oleh allah dan membawa kemampuan yang di miliki. Tapi, orang akan lebih cerdas dengan belajar. Contoh saja sayyidina Ali yang memiliki banyak keistimewaan  berupa kecerdasan yang luar biasa. Dia menguasai hampir seluruh  semua bidang keilmuan, mulai dari ilmu bahasa,sastra,hukum,hermenutika,retorika/pidato, tarekat,akidah,etika bahan taktik perang. Tidak heran dia banyak  di jadikan sebagai rujukan.
Di dalam buku ini disebutkan juga tentang bagaiman cara menjagag dan meningkatkan kecerdasan dalam islam. Islam dalam hal ini mengulas bagaimana cara-cara kita memperoleh, menjaga dan meningkatkan kecerdasan, berikut rahasia kecerdasan ala islam :
A.    Belajar pada Al-Qur’an dan Hadist

 Menurut buku ini H.M.H. Al Hamid Al  Husaini (1981) mengatakan bahwa kita wajib mengetahui bahwa Al-Qur’an itu adalah nasihat yang tak pernah palsu, pembimbing yang tak pernah sesat, dan pembicara yang tak kena dusta. Tiap orang yang duduk membaca, ia pasti memperoleh tambahan hidayah atau pengurangan ketidaktahuan, ketahuilah  bahwa tidak ada yang lebih unggul dan tinggi seseoran daripada Al Qurán.

Betapa pentingnya belajar Al-Qurán, karena dapat menmbah ilmu pengetahuan, mengapa demikian karena di dalamnya terkandung berbagai ilmu, seperti ilmu sejarah, hikmah (filsafat), hukum, sastra, ekonomi, politik, sosial, fisika dll. Terbukti beberapa oran muslim menjadi ilmuwan dunia dengan belajar pada Al- Qur’an. Ingat metode  yang di gunakan adaah dengan menghayati dan merenungkannya. Agar dapat memahami makna kandungan yang tersimpan pada setiap  ayat suci Al- Qurán.

B.     Belajar dari orang terdahulu

Belajar dari orang terdahulu ini sama halnya dengan belajar sejarah.  Baik yang terekam dalam cerita oral di masyarakat maupun yang sudah tertulis menjadi cerita rakyat. Tak dapat di pungkiri dalam ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan dan belajar untuk menjadi cerdas. Orang yang melupakan sejarah ilmu tidak akan mengalami kemajuan. Dengan sejarah orang akan memiliki kekuatan nalar dan otak akan menyimpan data sejarah. Sehingga, dengan demikian manusia akan mengembangkan hidupnya melebihi para pendahulunya.
C.     Belajar pada alam

Kecerdasan seseorang tidak akan mengalami peningkatan jika dalam melihat fenomena alam. Dirinya tidak bergerak untuk memikirkannya, merenung dan tidak berusaha untuk memahami hakikatnya. Seseorang yang hanya berhenti pada ketakjubannya dan tidak mempertanyakannya, ia tidak akan menemukan pengetahuan yang hakiki dari fenomena alam itu. Kita telah melatih otak kita untuk berfikir. Saat inilah otak sedang di asah, dengan begitu kecerdasan otak akan meningkat. Hal ini merupakan sebuah latihan untuk mencerdaskan otak.

D.    Belajar dengan sungguh-sungguh

Keberhasilan atau  kegagalan dalam meraih kecerdasan di tengah proses tergantung sejauh mana kesungguhannya dalam menjalani proses belajar. Hal ini berkaitan pula dengan tekad kuat dan tidak mudah menyerah. Islam juga mengatakan bahwa kecerdasan tidak akan muncul sebeum ada ketaatan atau kesungguhan dalam belajar.

E.     Berguru pada ahlinya
 Untuk menjadi orang yang cerdas  adalah dengan belajar kepada sang ahali. Jadi, dengan begitu kecerdasan anak akan cepat terbentuk sesuai pula dengan keinginannya. Seperti halnya belajar music kepada ahli music bukan kepada guru lain. Dengan ini akan terbentuk kecerdasan dalam bermain musik.

F.      Belajar sambil berdoá

Tidak dapat dipungkiri bahwa berdoá atau tidak seseorang tetap akan memiliki kecerdasan, bahkan orang-orang ateis banyak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Hal ini terjadi tentu karena otak sebagai pusat kecerdasan dapat di stimulasi untuk cerdas dengan berbagai macam cara, tidak hanya di  stimulasi melalui doá. Akan tetapi, inti dari doá bukan hanya menstimulasi otak agar cerdas. Melainkan juga untuk menerangi kecerdasan otak agar di singkapkan kejernihan dan kebeningan pikiran, akal dan hati sehingga dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang benar dan menyelamtkan.

G.    Mengikat ilmu dengan menulisnya

M. Musrofi dalam buku melejitkan potensi otak berkata bahwa anda harus mencatat ide-ide anda. Hal ini diperlukan karena secara umum, memori jangka pendek dapat menyimpan informasi dengan baik selama beberapa detik. Setelah sekitar  12 detik ingatan melemah dan setelah 20 detik info akan olang keseluruhan terkecuali jika terus mengulangi atau mencatatkan. Karena itu, menulis adalah  langkah untuk menyimpan info atau hasil kecerdasan kita ke memori lebih panjang.
H .    Merangkai kata-kata Indah
Kata indah pada intinya  merangsang pikiran dan emosi untuk mengimajinasikan sesuatu yang indah dan dapat menstimulasi otak untuk cerdas dikarenakan memiliki kekuatan mendorong daya pikir dan emosi.
I.       Mempelajari yang penting dan Konsentrasi

Dalam belajara kita harus pandai membagi waktu agar konsentrasi belajar tidak terganggu dan utamanya perlu memilih hal-hal yang penting. Agar kecerdasan dan kemampuan mengingat tetap mantap.
Ada 10 jenis kecerdasan , 1. Kecerdasan verbal, 2. Kecerdasan musical seperti pandai bermain music, 3. Kecerdasan Kiestetik, 4. Kecerdasan Spasial. Seperti Arsitek, fotografer, pilot dan perancang busana. 5. Kecerdasan logis-matmis, terlihat pada orang yang pandai matematika, meanalar, berfikir sistematis, 6. Kecerdasan interpersonal, seperti cerdas dalam bidang politik ,diplomat, pandai membangun relasi, pebisnis, 7. Kecerdasan intrapersonal. Cerdas dalam beberapa hal tertentu. Seperti mistikus,filosofis dll, selanjutnya kecerdasan ke 8,9 dan 10 adalah kecerdasan natural, eksistensi dan spiritual yang terwakili pada kecerdasan nomer 7.
J.       Memadukan IQ,EQ dan SQ
Dengan 3 kecerdasan tersebut akan mengantarkan kita untuk lebih sukses dan berbahagia. Karena dengan begitu kecerdasan otak pun akan lebih meningkat.
 
Selanjutnya dalam buku ini juga di sebutkan , menurut  islam kecerdasan dapat terbentuk  dari beberapa faktor penunjang di antaranya :
a.       Zuhud : meninggalkan sesuatu untuk memiliki yang lebih penting.
b.      Sabar merupakan kunci keberhasilan, karena waktu belajar sangat panjang
c.       Silaturahmi dapat membantu menyegarkan otak karena melakukan kunjungan akan dapat melakukan pertukaran pikiran.
d.      Ritual agama jangan dilupakan dengan ibadah, berupa do’a, shalat,wudhu dll, dengan begitu kecerdasan akan terbentuk bersamaan dan otak akan merasa bersih pikirannya dari hal-hal yang buruk  jika keyakinan atau tuntunannya tetap dipegang.
Saran : buku ini selain menarik di baca juga mampu membuat pembaca mengamalkan apa yang telah di kupas dalam buku. Selain itu, cocok juga untuk para guru , mahasiswa dan orang tua maupun dosen. Namun, buku ini memiliki kekurangan yaitu tidak mencantumkan identitas pengarang secara jelas dan terjadi pengulangan isi